Rabu, 09 Januari 2013

INTERAKSI SOSIAL


1.      Pengertian Interaksi Sosial
A.    Pengertian interaksi sosial
Interaksi sosial adalah aksi dan reaksi yang timbal balik, digerakkan oleh faktor-faktor dari luar individu. Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang per orang, orang dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.[1] Interaksi sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk :
1.      Antara orang per orang
2.      Antara orang dan kelompok
3.      Kelompok dengan kelompok.
                 Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas sosial.
2.      Ciri-ciri Interaksi Sosial
·      Terdiri dari 1 orang
·      Terdapat kontak sosial
·      Ada maksud dan tujuan
·      Dilakukan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
3.        Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
a.       Adanya kontak sosial
Kontak sosial dapat melalui berbagai cara, dengan simbol-simbol, dengan tanda-tanda dan lain-lain. Kontak sosial terdapat 2 sifat, pertama bersifat negatif yaitu kontak sosial yang berujung pada pertentangan. Sifat yang ke dua adalah sifat yang positif yang akan berujung pada kerja sama. Selain itu kontak sosial juga terdapat 2 sifat lagi yaitu primer yakni, kontak sosial yang bertatap muka langsung. Ke dua bersifat primer yakni, sekunder, yaitu kontak sosial yang dilakukan melalui perantara.

b.       Adanya komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain  baik itu yang berwujud pembicaraan, gerak atau sikap. Berarti dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses kelanjutan dari kontak sosial.
4.        Faktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial.
1.    Imitasi
Merupakan tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Misalnya, seorang siswa meniru penampilan seorang penyanyi terkenal yang berambut gondrong, memakai perhiasan berlebihan, dan suka minum-minuman keras. Lingkungan sosial akan bereaksi menilai penampilan itu tidak sopan dan mengganggu.
2.    Sugesti
Merupakan pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain.  Misalnya, seorang kakak akan lebih mudah menganjurkan adiknya untuk menabung dari pada sebaliknya.
5.      Identifikasi
Merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasi dirinya dengan seorang penyanyi terkenal yang ia kagumi. Lalu, ia akan berusaha mengubah penampilan dirinya agar sama dengan penyanyi idolanya, mulai dari model rambut, pakaian, gaya bicara, bahkan sampai makanan kesukaan.
6.      Simpati
Merupakan suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
7.         Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial
1.      Proses asosiatif
a.       Kerja sama
Merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b.      Akomodasi
Merupakan suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi, antara lain :
-          Koersi, yaitu suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lebih lemah. Misalnya, sistem pemerintahan totalitarian.
-          Kompromi, yaitu suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Misalnya, perjanjian genjatan senjata antara dua negara.
-          Arbitrasi, yaitu terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Misalny, penyelesaian pertentangan antara karyawan dan pengusaha dengan serikat buruh, serta Departemen Tenaga Kerja sebagai pihak ketiga.
-          Mediasi, seperti arbitrasi namun pihak ketiga hanya penengah atau juru damai. Misalnya, mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan faksi-faksi yang berselisih di Kamboja.
-          Konsiliasi, merupakan upaya mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Misalnya, panitia tetap menyelesaikan masalah ketenagakerjaan mengundang perusahaan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan pemogokan.
-          Toleransi, yaitu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi.
-          Stalemate, terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang. Kemudian keduanya sadar untuk mengakhiri pertentangan. Misalnya, persaingan antara Blok Barat dengan Blok Timur.
-          Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui pengadilan. Misalnya, persengketaan tanah warisan keluarga yang diselesaikan di pengadilan.
c.       Asimilasi
Terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi.
Syarat terbentuknya asimilasi, sebagai berikut.
-          Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
-          Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
-          Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
d.      Akulturasi
Merupakan proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli. Misalnya, kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu dengan kebudayaan Islam menghasilkan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
2.      Proses disosiatif
a.       Persaingan
Merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Misalnya, dalam bidang ekonomi ada persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas.
b.      Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
c.       Pertikaian
Merupakan proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi, namun disini pertikaian sudah semakin terbuka.
d.      Konflik
Merupakan suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Faktor-faktor penyebab konflik, sebagai berikut.
-          Perbedaan pendirian atau perasaan antar individu.
-          Perbedaan latar belakang kebudayaan.
-          Perbedaan kepentingan antar individu.
-          Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.



[1] Soerjono soekanto, 1990. Sosiologi suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta. Hal. 67.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
SOSIOLOGI ONLINE © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. KAPTEN BUDI SULAIMAN