1.
Pengertian Interaksi Sosial
A.
Pengertian
interaksi sosial
Interaksi
sosial adalah aksi dan reaksi yang timbal balik, digerakkan oleh faktor-faktor
dari luar individu. Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi
oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan
balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antar orang per orang, orang dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok.[1]
Interaksi sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk :
1.
Antara
orang per orang
2.
Antara
orang dan kelompok
3.
Kelompok
dengan kelompok.
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktifitas sosial.
2.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
·
Terdiri
dari 1 orang
·
Terdapat
kontak sosial
·
Ada
maksud dan tujuan
·
Dilakukan
melalui suatu pola sistem sosial tertentu
3.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
a.
Adanya
kontak sosial
Kontak sosial dapat
melalui berbagai cara, dengan simbol-simbol, dengan tanda-tanda dan lain-lain.
Kontak sosial terdapat 2 sifat, pertama bersifat negatif yaitu kontak sosial
yang berujung pada pertentangan. Sifat yang ke dua adalah sifat yang positif yang
akan berujung pada kerja sama. Selain itu kontak sosial juga terdapat 2 sifat
lagi yaitu primer yakni, kontak sosial yang bertatap muka langsung. Ke dua
bersifat primer yakni, sekunder, yaitu kontak sosial yang dilakukan melalui
perantara.
b.
Adanya komunikasi
Komunikasi adalah bahwa
seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain baik itu yang berwujud pembicaraan, gerak
atau sikap. Berarti dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses
kelanjutan dari kontak sosial.
4.
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya
interaksi sosial.
1.
Imitasi
Merupakan
tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik
seseorang secara berlebihan. Misalnya, seorang siswa meniru penampilan seorang
penyanyi terkenal yang berambut gondrong, memakai perhiasan berlebihan, dan
suka minum-minuman keras. Lingkungan sosial akan bereaksi menilai penampilan
itu tidak sopan dan mengganggu.
2.
Sugesti
Merupakan
pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Misalnya, seorang kakak akan lebih mudah
menganjurkan adiknya untuk menabung dari pada sebaliknya.
5.
Identifikasi
Merupakan
kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
Misalnya, seorang remaja mengidentifikasi dirinya dengan seorang penyanyi
terkenal yang ia kagumi. Lalu, ia akan berusaha mengubah penampilan dirinya
agar sama dengan penyanyi idolanya, mulai dari model rambut, pakaian, gaya
bicara, bahkan sampai makanan kesukaan.
6.
Simpati
Merupakan
suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
7.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial
1.
Proses asosiatif
a.
Kerja sama
Merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b.
Akomodasi
Merupakan suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok
manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi
ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi, antara lain :
-
Koersi, yaitu suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui
pemaksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lebih lemah. Misalnya,
sistem pemerintahan totalitarian.
-
Kompromi, yaitu suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak
yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu
penyelesaian. Misalnya, perjanjian genjatan senjata antara dua negara.
-
Arbitrasi, yaitu terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih
tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Misalny, penyelesaian pertentangan
antara karyawan dan pengusaha dengan serikat buruh, serta Departemen Tenaga
Kerja sebagai pihak ketiga.
-
Mediasi, seperti arbitrasi namun pihak ketiga hanya penengah
atau juru damai. Misalnya, mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan faksi-faksi
yang berselisih di Kamboja.
-
Konsiliasi, merupakan upaya mempertemukan keinginan-keinginan
dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Misalnya, panitia tetap menyelesaikan masalah ketenagakerjaan mengundang
perusahaan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan pemogokan.
-
Toleransi, yaitu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang
resmi.
-
Stalemate, terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan
mempunyai kekuatan seimbang. Kemudian keduanya sadar untuk mengakhiri
pertentangan. Misalnya, persaingan antara Blok Barat dengan Blok Timur.
-
Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui pengadilan.
Misalnya, persengketaan tanah warisan keluarga yang diselesaikan di pengadilan.
c.
Asimilasi
Terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi.
Syarat terbentuknya asimilasi, sebagai berikut.
-
Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
-
Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif
dan dalam waktu yang relatif lama.
-
Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan
menyesuaikan diri.
d.
Akulturasi
Merupakan proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur
kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli. Misalnya, kebudayaan Hindu di
Indonesia bertemu dengan kebudayaan Islam menghasilkan kebudayaan Islam yang
bercorak Hindu.
2.
Proses disosiatif
a.
Persaingan
Merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih
saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Misalnya, dalam bidang ekonomi ada persaingan antara produsen barang sejenis
dalam merebut pasar yang terbatas.
b.
Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya
ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan
secara terbuka.
c.
Pertikaian
Merupakan proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi, namun
disini pertikaian sudah semakin terbuka.
d.
Konflik
Merupakan suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih
ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Faktor-faktor penyebab konflik, sebagai berikut.
-
Perbedaan pendirian atau perasaan antar individu.
-
Perbedaan latar belakang kebudayaan.
-
Perbedaan kepentingan antar individu.
-
Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar